Minggu, 20 Agustus 2017

Penjelasan IP, ICMP, ARP, dan Topologi Interface

Nama             : Sandi Eko Eriyanto
Kelas              :XII-TKJ 2
Absen             :32

1)   Ping


Ping dalam jaringan komputer adalah Ping Packet Internet Gopher sebuah program utilitis yang dapat digunakan untuk memeriksa induktivitas jaringan komputer berbasis teknologi TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). Dengan menggunaka utilitas ini maka dapat menguji apakah sebuah komputer terhubung dengan komputer lainnya.Dengan kata lain mengecek apakah jaringan pada dua atau lebih komputer sudah terhubung atau tidak.

Fungsi Ping dalam jaringan komputer antara lain :


Untuk mengecek troubleshooting pada jaringan komputer
Mengecek koneksi sebuah host : Jika paket PING replay berari host terhubung, jika Unreachle maka host kemungkinan besar tidak terhubung. Dalam kasus seperti ini biasanya ada kabel yang terlepas atau LAN mengalami kerusakan. Dan apabila muncul tulisan Request Time Out ada kemungkinan settingan Firewall dikomputer aktif dan untuk mengatasinya dengan meng-non-aktifkan Firewall tersebut.
a)      Mengecek kualitas koneksi jaringan : Ketika melakukan PING ke sebuah host maka akan muncul statistik paket lost. Jika jaringan yang digunakan dalam keadaan bagus maka paket lost=0 (0%lost) atau nol persen.
b)      Time : Time pada sebuah PING mengindikasikan ketersediaan bandwidth yang disediakan untuk paket PING, jika bandwidth PING habis maka statistik dari time akan semakin besar. Biasanya ISP mengalokasikan bandwidth khusu untuk PING.
c)       TTL : TTL merupakan singkatan dari Time To Live adalah sebuah ukuran yang menunjukkan identitas sebuah host, nilai PING dari windows adalah 128, yang artinya jika TTL 128 sistem operasi yang digunakan adalah windows xp. untuk mencobanya silakan Anda melakukan PING localhost. di command prompt. setiap melewati 1 router TTL akan di kurangi 1 paket. pada contoh diatas TTL dari http://www.google.com adalah 244. aslinya tidak 244 berhubung melewati banyak router sehingga sisanya tinggal 244. Seorang administrator handal sebuah paket PING yang melewati router, sang administrator dapat melakukan pengubahan nilai dari TTL ini menjadi nilai-nilai tertentu..
d)      Bytes : Secara default ukuran paket ICMP PING adalah 32 bytes, Anda dapat mengubahnya dengan memberikan opsi ukuran.
Beberapa Perintah PING yang sering digunakan :

a)      ping -t : Melakukan perintah ping ke host tujuan secara terus menerus sampai dihentikan. Misal: ping –t 192.168.0.18
Perintah Ping -t
b)      ping -a : Melakukan perintah ping dan mencari nama host dari komputer tujuan. Misal: ping –a 202.149.86.20 ,maka akan muncul hostname, yaitu www.sat.net.id
Perintah Ping -a
c)       ping -w timeout : Mengatur Timeout dalam milli-seconds untuk menunggu pada tiap-tiap reply. Jika pesan yang ditampilkan adalah Request time out, maka dengan menggunakan opsi atau parameter ini jarak antar pesan RTO adalah seperti yang telah kita atur. Secara default, waktu time outnya adalah 4000 millisecond (4 detik). Misal: ping –w 10000 202.149.86.20 ,pada gambar di bawah, interval RTO nya 10 detik.
d)      Dan masih ada perintah PING lainnya.

2)   ICMP
ICMP (Internet Control Message Protocol) adalah protokol yang bertugas mengirimkan pesan-pesan kesalahan dan kondisi lain yang memerlukan perhatian khusus. Pesan / paket ICMP dikirim jika terjadi masalah pada layer IP dan layer atasnya (TCP/UDP). Pada konsisi normal, protokol IP berjalan dengan baik. Namun ada beberapa kondisi dimana koneksi IP terganggu, misalnya karena Router crash, putusnya kabel, atau matinya host tujuan. Pada saat ini ICMP membantu menstabilkan kondisi jaringan, dengan memberikan pesan-pesan tertentu sebagai respons atas kondisi tertentu yang terjadi pada jaringan tersebut.
contoh : hubungan antar router A dan B mengalami masalah, maka router A secara otomatis akan mengirimkan paket ICMP Destination Unreachable ke host pengirim paket yang berusaha melewati host B menuju tujuannya. Dengan adanya pemberitahuan ini maka host tujuan tidak akan terus menerus berusaha mengirimkan paketnya melewati router B.

Ada dua tipe pesan yang dapat dihasilkan ICMP :


  1. ICMP Error Message (dihasilkan jika terjadi kesalahan jaringan)
  2. ICMP Query Message (dihasilkan jika pengirim paket mengirimkan informasi tertentu yang berkaitan dengan kondisi jaringan.

ICMP Error Message dibagi menjadi beberapa jenis :



  1. Destination Unreachable, dihasilkan oleh router jika pengirim paket mengalami kegagalan akibat masalah putusnya jalur baik secara fisik maupun logic. Destination Unreacheable dibagi lagi menjadi beberapa jenis :

    • Network Unreacheable, jika jaringan tujuan tak dapat dihubungi
    • Host Unreacheable, jika host tujuan tak bisa dihubungi
    • Protocol At Destination is Unreacheable, jika di tujuan tak tersedia protokol tersebut.
    • Destination Host is Unknown, jika host tujuan tidak diketahui
    • Destination Network is Unknown, jika network tujuan tidak diketahui
  2. Time Exceeded, dikirimkan jika isi field TTL dalam paket IP sudah habis dan paket belum juga sampai ke tujuannya. Tiap kali sebuah paket IP melewati satu router, nilai TTL dalam paket tsb, dikurangi satu. TTL ini diterapkan untuk mencegah timbulnya paket IP yang terus menerus berputar-putar di network karena suatu kesalahan tertentu. sehingga menghabiskan sumber daya yang ada.

    Field TTL juga digunakan oleh program traceroute untuk melacak jalannya paket dari satu host ke host lain. Program traceroute dapat melakukan pelacakan rute berjalannya IP dengan cara mengirimkan paket kecil UDP ke IP tujuan, dengan TTL yang di set membesar.

    Saat paket pertama dikirim, TTL diset satu, sehingga router pertama akan membuang paket ini dan mengirimkan paket ICMP Time Exceeded, kemudian paket kedua dikirim, dengan TTL dinaikan. Dengan naiknya TTL paket ini sukses melewati router pertama namun dibuang oleh router kedua, router ini pun mengirim paket ICMP time Exceeded
  3. Parameter Problem, paket ini dikirim jika terdapat kesalahan parameter pada header paket IP.
  4. Source Quench, Paket ICMP ini dikirimkan jika router tujuan mengalami kongesti. Sebagai respons atas paket ini pihak pengirim paket harus memperlambat pengiriman paketnya.
  5. Redirect, paket ini dikirimkan jika router merasa host mengirimkan paket IP melalui router yang salah. Paket ini seharusnya dikirimkan melalui router lain. 


Sedangkan ICMP Query Message Terdiri atas :

  1. Echo dan Echo Reply, Bertujuan untuk memeriksa apakah sistem tujuan dalam keadaan aktif. Program ping merupakan program pengisi paket ini. Respondet harus mengembalikan data yang sama dengan data yang dikirimkan.
  2. Timestamp dan Timestamp Reply, Menghasilkan informasi waktu yang diperlukan sistem tujuan untuk memproses suatu paket.
  3. Address mask, untuk mengetahui beberapa netmask yang harus digunakan suatu host dalam suatu network.

3)   ARP


ARP atau Address Resolution Protocol merupakan sebuah protokol yang bertanggung jawab mencari tahu Mac Address atau alamat hardware dari suatu Host yang tergabung dalam sebuah jaringan LAN dengan memanfaatkan atau berdasarkan IP Address yang terkonfigurasi pada Host yang bersangkutan. Dalam OSI layer, protokol ini berkeja antara Layer 2 dan Layer 3.
Penting bagi kita untuk mengetahui apa saja peranan dari protokol ARP ini. Oleh karena itu, berikut saya jabarkan sedikit apa saja fungsi serta peran dari Protokol ARP.
1. Peran protokol ARP ini sangat penting dalam jaringan, terutama mengenai komunikasi data yang terjadi dalam jaringan. Setiap host yang tergabung atau terhubung dalam sebuah jaringan LAN saling berkomunikasi menggunakan alamat fisik (Mac Address) dan tidak menggunakan alamat logis (IP Address).
2. Dikatakan pada poin nomor satu, bahwa setiap Host berkomunikasi menggunakan alamat fisik (Mac Address). Jadi, mau tidak mau setiap sebuah Host yang ingin berkomunikasi dengan Host lain harus mengetahui Mac Address yang dimiliki oleh Host tujuannya tersebut.
3. Lalu bagaimana sebuah Host bisa mendapatkan informasi mengenai Mac Address dari Host tujuannya? Jawabannya adalah pada tahapan transfer data. Sebelum sebuah data diberikan Mac address, terlebih dahulu data tersebut diberi alamat logis berupa IP Address. IP address yang ditambahkan ini merupakan IP address dari Host pengirim dan Host penerima.
4. Baru kemudian menentukan alamat fisik atau Mac Address dari Host tujuan. Nah, apabila belum diketahui alamat fisiknya, mau tidak mau harus dicari terlebih dahulu. Disinilah peran protokol ARP, dengan memanfaatkan informasi IP address Host tujuan yang ada, maka Host pengirim melakukan pencarian dengan menugaskan Protokol ARP.

a. Awalnya protokol ARP melakukan pengiriman sebuah pesan yang sifatnya broadcast atau menyeluruh. Isi dari pesan tersebut berupa permaintaan sebuah alaman Mac Address suatu Host berdasarkan IP address setiap Host. Pesan permintaan ini dikirim secara menyeluruh ke semua Host yang tergabung dalam jaringan LAN.
b. Setelah pesan tersebut sampai pada Host tujuan, maka Host tujuan akan membalas pesan tersebut dengan sebuah pesan balasan yang berisi alamat fisik atau Mac Address yang sesuai dengan IP address yang diminta tadi.
4)   Topologi dan Interface
a)      Interface fisik

Interface fisik dapat digunakan untuk topologi point-to-point maupun point-to-multipoint selama seluruh router pada topologi berada dalam satu subnet yang sama.

Pada interface fisik pemetaan DLCI secara default telah menggunakan dynamic mapping, namun jika kita ingin mengkonfigurasikan mapping sendiri kita dapat melakukannya baik menggunakan dynamic atau static mapping.

b)      Sub-interface point-to-point

Jenis sub-interface ini digunakan untuk koneksi point-to-point ke satu tujuan dalam subnet yang sama. Jika terdapat beberapa tujuan dan masing-masing berada pada subnet yang berbeda, maka kita dapat menggunakan beberapa subinterface point-to-point.

Pada setiap sub-interface point-to-point kita harus mengkonfigurasikan pemetaan DLCI secara manual, namun metode yang bisa digunakan hanyalah dynamic mapping. Untuk static mapping pada sub-interface point-to-point tidak akan bisa dikonfigurasikan, sebab setiap “ujung-ujung” PVC sudah pasti hanya akan terhubung ke satu router dengan satu DLCI sehingga static mapping menjadi tidak diperlukan.

c)      Sub-interface multipoint

Jenis sub-interface ini digunakan untuk koneksi point-to-multipoint. Satu buah subinterface multipoint dapat dipetakan ke beberapa tujuan dalam satu subnet yang sama, sehingga jika terdapat beberapa subnet yang berbeda dengan masing-masing subnet didalamnya memiliki beberapa router, maka kita harus membuat beberapa subinterface multipoint.

Pada setiap sub-interface multipoint, kita harus mengkonfigurasikan pemetaan DLCI baik dengan dynamic maupun static mapping, sebab pada “ujung-ujung” PVC bisa saja terdapat beberapa router dan beberapa DLCI yang berbeda.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar