Nama : Sandi Eko Eriyanto
Kelas :XII-TKJ
2
Absen :32
1)
Ping
Ping dalam
jaringan komputer adalah Ping Packet Internet Gopher sebuah program utilitis
yang dapat digunakan untuk memeriksa induktivitas jaringan komputer berbasis
teknologi TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). Dengan
menggunaka utilitas ini maka dapat menguji apakah sebuah komputer terhubung
dengan komputer lainnya.Dengan kata lain mengecek apakah jaringan pada dua atau
lebih komputer sudah terhubung atau tidak.
Fungsi Ping dalam jaringan komputer antara lain :
Fungsi Ping dalam jaringan komputer antara lain :
Untuk mengecek troubleshooting pada jaringan
komputer
Mengecek koneksi sebuah host : Jika paket PING
replay berari host terhubung, jika Unreachle maka host kemungkinan besar tidak
terhubung. Dalam kasus seperti ini biasanya ada kabel yang terlepas atau LAN
mengalami kerusakan. Dan apabila muncul tulisan Request Time Out ada
kemungkinan settingan Firewall dikomputer aktif dan untuk mengatasinya dengan
meng-non-aktifkan Firewall tersebut.
a)
Mengecek kualitas
koneksi jaringan : Ketika melakukan PING ke sebuah host maka akan muncul
statistik paket lost. Jika jaringan yang digunakan dalam keadaan bagus maka
paket lost=0 (0%lost) atau nol persen.
b)
Time : Time pada
sebuah PING mengindikasikan ketersediaan bandwidth yang disediakan untuk paket
PING, jika bandwidth PING habis maka statistik dari time akan semakin besar.
Biasanya ISP mengalokasikan bandwidth khusu untuk PING.
c)
TTL : TTL
merupakan singkatan dari Time To Live adalah sebuah ukuran yang menunjukkan
identitas sebuah host, nilai PING dari windows adalah 128, yang artinya jika
TTL 128 sistem operasi yang digunakan adalah windows xp. untuk mencobanya
silakan Anda melakukan PING localhost. di command prompt. setiap melewati 1
router TTL akan di kurangi 1 paket. pada contoh diatas TTL dari
http://www.google.com adalah 244. aslinya tidak 244 berhubung melewati banyak
router sehingga sisanya tinggal 244. Seorang administrator handal sebuah paket
PING yang melewati router, sang administrator dapat melakukan pengubahan nilai
dari TTL ini menjadi nilai-nilai tertentu..
d)
Bytes : Secara
default ukuran paket ICMP PING adalah 32 bytes, Anda dapat mengubahnya dengan
memberikan opsi ukuran.
Beberapa Perintah PING yang sering
digunakan :
a)
ping -t :
Melakukan perintah ping ke host tujuan secara terus menerus sampai dihentikan.
Misal: ping –t 192.168.0.18
Perintah Ping -t
Perintah Ping -t
b)
ping -a :
Melakukan perintah ping dan mencari nama host dari komputer tujuan. Misal: ping
–a 202.149.86.20 ,maka akan muncul hostname, yaitu www.sat.net.id
Perintah Ping -a
Perintah Ping -a
c)
ping -w timeout :
Mengatur Timeout dalam milli-seconds untuk menunggu pada tiap-tiap reply. Jika
pesan yang ditampilkan adalah Request time out, maka dengan menggunakan opsi
atau parameter ini jarak antar pesan RTO adalah seperti yang telah kita atur.
Secara default, waktu time outnya adalah 4000 millisecond (4 detik). Misal:
ping –w 10000 202.149.86.20 ,pada gambar di bawah, interval RTO nya 10 detik.
d)
Dan masih ada
perintah PING lainnya.
2)
ICMP
ICMP (Internet Control Message Protocol) adalah protokol yang bertugas mengirimkan pesan-pesan
kesalahan dan kondisi lain yang memerlukan perhatian khusus. Pesan / paket ICMP dikirim
jika terjadi masalah pada layer IP dan layer atasnya
(TCP/UDP). Pada konsisi normal, protokol IP berjalan dengan baik.
Namun ada beberapa kondisi dimana koneksi IP terganggu, misalnya
karena Router crash, putusnya kabel, atau matinya host tujuan. Pada saat
ini ICMP membantu menstabilkan
kondisi jaringan, dengan memberikan pesan-pesan tertentu sebagai
respons atas kondisi tertentu yang terjadi pada jaringan tersebut.
contoh : hubungan antar router A dan B mengalami masalah, maka router A secara otomatis akan mengirimkan paket ICMP Destination Unreachable ke host pengirim paket yang berusaha melewati host B menuju tujuannya. Dengan adanya pemberitahuan ini maka host tujuan tidak akan terus menerus berusaha mengirimkan paketnya melewati router B.
Ada dua tipe pesan yang dapat dihasilkan ICMP :
contoh : hubungan antar router A dan B mengalami masalah, maka router A secara otomatis akan mengirimkan paket ICMP Destination Unreachable ke host pengirim paket yang berusaha melewati host B menuju tujuannya. Dengan adanya pemberitahuan ini maka host tujuan tidak akan terus menerus berusaha mengirimkan paketnya melewati router B.
Ada dua tipe pesan yang dapat dihasilkan ICMP :
- ICMP
Error Message (dihasilkan
jika terjadi kesalahan jaringan)
- ICMP
Query Message (dihasilkan
jika pengirim paket mengirimkan informasi tertentu yang berkaitan dengan
kondisi jaringan.
ICMP Error Message dibagi menjadi beberapa jenis :
- Destination
Unreachable, dihasilkan
oleh router jika pengirim paket mengalami kegagalan akibat masalah
putusnya jalur baik secara fisik maupun logic. Destination Unreacheable dibagi
lagi menjadi beberapa jenis :
- Network
Unreacheable, jika jaringan tujuan tak dapat dihubungi
- Host
Unreacheable, jika host tujuan tak bisa dihubungi
- Protocol At
Destination is Unreacheable, jika di tujuan tak tersedia protokol
tersebut.
- Destination
Host is Unknown, jika host tujuan tidak diketahui
- Destination
Network is Unknown, jika network tujuan tidak diketahui
- Time
Exceeded, dikirimkan
jika isi field TTL dalam paket IP sudah habis dan paket belum juga
sampai ke tujuannya. Tiap kali sebuah paket IP melewati satu router, nilai TTL
dalam paket tsb, dikurangi satu. TTL ini diterapkan untuk mencegah
timbulnya paket IP yang terus menerus berputar-putar
di network karena suatu kesalahan tertentu. sehingga menghabiskan sumber
daya yang ada.
Field TTL juga digunakan oleh program traceroute untuk melacak jalannya paket dari satu host ke host lain. Program traceroute dapat melakukan pelacakan rute berjalannya IP dengan cara mengirimkan paket kecil UDP ke IP tujuan, dengan TTL yang di set membesar.
Saat paket pertama dikirim, TTL diset satu, sehingga router pertama akan membuang paket ini dan mengirimkan paket ICMP Time Exceeded, kemudian paket kedua dikirim, dengan TTL dinaikan. Dengan naiknya TTL paket ini sukses melewati router pertama namun dibuang oleh router kedua, router ini pun mengirim paket ICMP time Exceeded. - Parameter
Problem, paket ini
dikirim jika terdapat kesalahan parameter pada header paket IP.
- Source
Quench,
Paket ICMP ini dikirimkan
jika router tujuan mengalami kongesti. Sebagai respons atas paket ini
pihak pengirim paket harus memperlambat pengiriman paketnya.
- Redirect, paket ini dikirimkan jika router merasa host mengirimkan paket IP melalui router yang salah. Paket ini seharusnya dikirimkan melalui router lain.
Sedangkan ICMP Query Message Terdiri
atas :
- Echo
dan Echo Reply, Bertujuan
untuk memeriksa apakah sistem tujuan dalam keadaan aktif. Program ping
merupakan program pengisi paket ini. Respondet harus mengembalikan data
yang sama dengan data yang dikirimkan.
- Timestamp
dan Timestamp Reply,
Menghasilkan informasi waktu yang diperlukan sistem tujuan untuk memproses
suatu paket.
- Address
mask, untuk
mengetahui beberapa netmask yang harus digunakan suatu host dalam suatu
network.
3)
ARP
ARP atau Address
Resolution Protocol merupakan sebuah protokol yang bertanggung
jawab mencari tahu Mac Address atau alamat hardware dari suatu Host yang
tergabung dalam sebuah jaringan LAN dengan memanfaatkan atau berdasarkan IP
Address yang terkonfigurasi pada
Host yang bersangkutan. Dalam OSI layer, protokol ini berkeja
antara Layer 2 dan Layer 3.
Penting bagi kita untuk mengetahui apa saja peranan
dari protokol ARP ini. Oleh karena itu, berikut saya jabarkan sedikit apa saja
fungsi serta peran dari Protokol ARP.
1. Peran protokol ARP ini sangat penting dalam
jaringan, terutama mengenai komunikasi data yang terjadi dalam jaringan. Setiap host yang tergabung atau terhubung dalam sebuah jaringan LAN
saling berkomunikasi menggunakan alamat fisik (Mac Address) dan tidak
menggunakan alamat logis (IP Address).
2. Dikatakan pada poin nomor satu, bahwa setiap Host
berkomunikasi menggunakan alamat fisik (Mac Address). Jadi, mau tidak mau
setiap sebuah Host yang ingin berkomunikasi dengan Host lain harus mengetahui
Mac Address yang dimiliki oleh Host tujuannya tersebut.
3. Lalu bagaimana sebuah Host bisa mendapatkan
informasi mengenai Mac Address dari Host tujuannya? Jawabannya adalah pada
tahapan transfer data. Sebelum sebuah data diberikan Mac address, terlebih
dahulu data tersebut diberi alamat logis berupa IP Address. IP address yang
ditambahkan ini merupakan IP address dari Host pengirim dan Host penerima.
4. Baru kemudian menentukan alamat fisik atau Mac
Address dari Host tujuan. Nah, apabila belum diketahui alamat fisiknya, mau
tidak mau harus dicari terlebih dahulu. Disinilah peran protokol ARP, dengan memanfaatkan
informasi IP address Host tujuan yang ada, maka Host pengirim melakukan
pencarian dengan menugaskan Protokol ARP.
a.
Awalnya protokol ARP melakukan pengiriman sebuah pesan yang sifatnya broadcast
atau menyeluruh. Isi dari pesan tersebut berupa permaintaan sebuah alaman Mac
Address suatu Host berdasarkan IP address setiap Host. Pesan permintaan ini
dikirim secara menyeluruh ke semua Host yang tergabung dalam jaringan LAN.
b.
Setelah pesan tersebut sampai pada Host tujuan, maka Host tujuan akan membalas
pesan tersebut dengan sebuah pesan balasan yang berisi alamat fisik atau Mac
Address yang sesuai dengan IP address yang diminta tadi.
4) Topologi dan Interface
a)
Interface
fisik
Interface fisik dapat digunakan
untuk topologi point-to-point maupun point-to-multipoint selama seluruh router
pada topologi berada dalam satu subnet yang sama.
Pada interface fisik pemetaan
DLCI secara default telah menggunakan dynamic mapping, namun jika kita ingin
mengkonfigurasikan mapping sendiri kita dapat melakukannya baik menggunakan
dynamic atau static mapping.
b) Sub-interface
point-to-point
Jenis
sub-interface ini digunakan untuk koneksi point-to-point ke satu tujuan dalam
subnet yang sama. Jika terdapat beberapa tujuan dan masing-masing berada pada
subnet yang berbeda, maka kita dapat menggunakan beberapa subinterface
point-to-point.
Pada
setiap sub-interface point-to-point kita harus mengkonfigurasikan pemetaan DLCI
secara manual, namun metode yang bisa digunakan hanyalah dynamic mapping. Untuk
static mapping pada sub-interface point-to-point tidak akan bisa
dikonfigurasikan, sebab setiap “ujung-ujung” PVC sudah pasti hanya akan
terhubung ke satu router dengan satu DLCI sehingga static mapping menjadi tidak
diperlukan.
c) Sub-interface
multipoint
Jenis
sub-interface ini digunakan untuk koneksi point-to-multipoint. Satu buah
subinterface multipoint dapat dipetakan ke beberapa tujuan dalam satu subnet
yang sama, sehingga jika terdapat beberapa subnet yang berbeda dengan
masing-masing subnet didalamnya memiliki beberapa router, maka kita harus
membuat beberapa subinterface multipoint.
Pada
setiap sub-interface multipoint, kita harus mengkonfigurasikan pemetaan DLCI
baik dengan dynamic maupun static mapping, sebab pada “ujung-ujung” PVC bisa
saja terdapat beberapa router dan beberapa DLCI yang berbeda.